Teknologi roket di Indonesia baru mulai tahun 1962, sebagai perintisnya Univrisitas Gajah Mada dan Univrisitas Institut Teknologi Bandung. Roket yang di buat saat itu cukup menarik perhatian, pada perkembangan selanjutnya di kuatkan proyek roket ilmiyam militer, awal (Prima 1), proyek ini di duklung oleh TNI-AU, Pindad, PAL, dan Postel, dan menghasilkan roket kartika I. Tempat peluncurannya di Pameungpeuk Garut.
Pada tanggal 27 November 1963 didirikan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). Waktu itu pemerintah membeli beberapa roket, yaitu Kappa-8 dan RT-150 dari jepang, kegiatan perakitan sampai terhenti karena meletusnya G30S PKI, baru pada tahun 1970 Prima-I menjadi Prima-II dan menghasilkan roket Widya A dan Widya B. Kegiatan perakitan di LAPAN di mulai lagi tahun 1977 di tandai dengan peluncuran roket Kappa-8 pada tanggal 14 November 1977 di Pameunpeuk Garut. Untuk penelitian cuaca, LAPAN menggunakan roket meteorologi buatan Amerika Serikat yang bernama Super Loki Dart.
![]() | |
Roket RX-150 |
![]() |
LAPAN |
Untuk mengatasi ketinggalan kita di bidang teknologi pesawat antariksa dan peroketan kita harus belajar, bidang ini memerlukan putra-putri Indonesia yang berminat, mudah-mudahan anda yang membaca blog ini tergugah minatnya dan menjadi salah seorang ahli di bidang teknologi pesawat antariksa dan peroketan.
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)